Advertisement
Membenci adalah sebuah hal yang normal (dan tentu tidak bisa disalahkan). Kita terbiasa membenci makanan yang menurut kita tidak enak, jalannya rencana yang tidak sesuai, hingga membenci sebuah hari karena kita merasa sial.
..and most importantly, we often hate people. Tentu ada banyak orang yang bisa menjadi subjek kebencian, lalu yang paling banyak pasti mereka yang menurut kita menyakiti.
I am broken heart, hal itu berarti wajar jika aku membenci sugar yang membuat hari-hariku selama beberapa hari in messed-up. Surely, everything seems easy if I can turn him from becoming the one I really fond of to the one I hate the most. However, that will never be the case. In fact, I cannot hate him.
Entahlah, tapi membencinya bukanlah sesuatu yang ingin saya lakukan. Mungkin masih berharap atau entahlah itu, tapi yang jelas hingga saat ini saya masih mengkhawatirkan semua keadaannya.
Setiap kali bangun tidur, dia masih menjadi orang yang saya pikirkan. Setiap kali makan, saya selalu teringat dan bertanya-tanya sudahkah dia makan hari ini? Apakah makanannya cukup sehat?
Setiap kali ada artikel kesehatan, saya selalu mengkhawatirkan keadaannya. Apakah dia baik-baik saja? Apakah dia tidak lupa menaruh obatnya?
Setiap kali saya membersihkan kamar, yang terpikirkan cuma suasana messy di ruangannya. Apakah dia sudah menggantungkan bajunya dengan baik? Apakah dia sudah merapikan tumpukan laundrynya? Apakah dia sudah membersihkan kamarnya?
lalu setiap kali melakukan apapun, saya selalu teringat dia.
Ya, mungkin saya tidak pernah bisa membencinya.
0 komentar:
Posting Komentar